Friendship???



Gw bertanya-tanya, apa sebenarnya arti pertemanan itu? persahabatan? friendship? sekumpulan orang (2 atau lebih) yg merasa cocok satu sama lain, yang membuat nyaman satu sama lain, yang menghargai dan bertoleransi, yang menghormati, yang ada di saat senang atau pun sedih, yang menerima kekurangan dan kelebihan kita, yang ikhlas membantu meskipun tidak diminta dan tidak mengharapkan imbalan, dan yang lebih penting adalah yang tidak membicarakan kekurangan/keburukan/aib/cacat kita pada orang lain di belakang kita. Menurut gw itulah definisi pertemanan atau persahabatan atau friendship atau apalah. Seringkali kita sulit menemukan mana orang yg benar-benar bisa mendampingi kita yg memiliki kriteria seperti definisi yg gw sebutkan tadi. Pertemanan jaman sekarang mengerikan dan cukup kekanakan menurut gw, untuk orang-orang seusia gw (ooo yeah gw emang sudah berumur, but im still young yess?).

Lihat aja salah satu teman gw, mari kita sebut saja dia Susi. Susi berkawan dan menjalin persahabatan cukup lama dgn sekumpulan orang yg kebetulan mereka semua berjenis kelamin wanita. Lama selang waktu berlalu, beberapa diantara mereka cukup sangat dekat dgn Susi, sangat akrab bila dibandingkan yg lain. Tapi tiba-tiba saja satu persatu mulai menjauhi Susi tanpa dia tahu sebabnya. Ketika bertemu di jalan, mereka tidak menyapanya malahan membuang muka. Ketika merencanakan suatu acara, Susi entah sengaja atau tidak, terlupakan oleh mereka. Ketika dalam ruangan yg sama, mereka malah menjauhi Susi, dan membiarkannya sendirian seperti alien yg terdampar di bumi. Susi sedih karena teman-temannya seperti itu, dia tidak mengerti dimana kesalahannya. Sampai suatu ketika, seorang teman yg jg masih dlm kelompok itu, mari sebut saja dia Susan, dia tidak termasuk orang yang menjauhi Susi, Susan pun memberitahu Susi sesuatu yg sepertinya menyebabkan Susi dijauhi. Ternyata 'sesuatu' itu hanya kesalahpahaman biasa, masing-masing orang punya kesibukan masing-masing sehingga Susi pun lupa pada 'sesuatu' itu. Susi tahu ada provokator dalam perkumpulan pertemanannya. Dia sedih karena sang provokator berhasil memprovokasi teman-teman lain untuk menjauhi Susi. Dia merasa sedih, terpukul, dan sangat kecewa, sampai-sampai dia tidak tidur 2 hari.

Gw tahu perasaan Susi seperti apa, memang menyebalkan. Orang yang dulu sangat akrab dengan kita, tiba-tiba menjauhi kita seakan kita terinfeksi virus gila yg mematikan. Menurut gw, ini semua kekanakan sekali. Gw tahu pasti selalu ada orang seperti sang provokator dalam hubungan pertemanan. Meskipun begitu, sebaiknya kita tetap menjadi teman mereka, walaupun mereka tidak lagi menganggap kita, karena jangan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi, tidak akan pernah selesai. Diamkan saja dulu. Mencoba bersikap 'cool' supaya tidak terpancing emosi,yg mungkin akan membuat hubungan semakin memburuk.

Cicero had his own beliefs on friendship. Cicero believed that in order to have a true friendship with someone one must have complete honesty, truth and trust. Also, friends do things for each other without expectation of repayment. If a friend is about to do something wrong, one should not compromise one's morals. One should explain what is wrong about the action, and help one's friend understand what is right, because Cicero believed that ignorance is the cause of evil. Finally, friendships come to an end because one person in the friendship becomes evil. (On Friendship, Cicero)

0 komentar:

Copyright 2009 C'est Moi, Moi, Moi.... All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy