Sekarang waktunya cerita inspirasi ke-2... masih dari buku yg kemarin yg tentang pencarian jati diri tapi lupa gw judulnya apose, ahahaha harap maklum sajah...Mari kita mulai...tapi gw lupa judul ceritanya juga, dan pokonya ceritanya kira2 begini
Cerita Impian Monty
Monty (sebut saja begitu cuz yah itu tadi gw lupa!) adalah seorang anak lelaki kecil dari seorang peternak miskin di suatu daerah di US. Pada suatu hari gurunya memberi tugas mengarang tentang impian mereka. Sesampainya di rumah Monty pun mulai berkutat dgn tugasnya, tapi setelah beberapa lama dia belum juga mendapatkan ide ingin menulis apa. Akhirnya berkonsultasilah dia dengan sang ayah.
"Ayah, aku bingung apa yg harus aku tulis dalam tugas karangan tentang impian ini...", kata Monty pada Ayahnya.
Sang ayah menjawab,"Tulislah apa saja hal2 yg menjadi impianmu selama ini, tulislah apa yg kau inginkan."
Dan Monty pun menuliskan juga impian2nya. Ternyata hasil karangannya tidak hanya jadi selembar kertas saja, tapi jadi 6 lembar. Dia menulis dgn detail impiannya, ia ingin memiliki lahan perternakan seluas 4000hektar, punya beribu2 kuda, sapi, domba, sampai pada hal2 kecil pun tidak ia lewatkan.
Keesokan harinya tugas pun dikumpulkan. Monty menyerahkannya dgn bangga. Beberapa hari kemudian, nilai dari tugas karangan tersebut sudah keluar. Monty menerima tugasnya yg diberi nilai F oleh gurunya, alangkah terkejutnya dia mendapatkan nilai itu. Maka Monty pun bertanya pada sang guru.
"Sir, knp saya mendapatkan nilai F?"
"Monty, sebenarnya karangan kamu bagus, tapi sayang karangan tersebut sangat tidak realistis untuk anak seumuran kamu. Kalau kamu ingin mendapatkan nilai yg lebih baik, ubahlah karanganmu, saya beri waktu sampai besok," ujar sang guru.
Monty pun pulang ke rumah dgn hati sedih. Lalu sang ayah bertanya padanya apa yg terjadi. Monty kemudian menceritakan pada ayahnya.
Sang ayah hanya berkata, "Monty, lakukanlah apa yg menurutmu terbaik untuk dirimu. Semua keputusan ada di tanganmu."
Esok harinya Monty kembali pada gurunya tanpa mengubah karangannya dan berkata," Sir, anda boleh memberi saya nilai F, tapi saya tidak akan merubah karangan impian saya ini. Saya akan menyimpan nilai F ini."
Beberapa tahun pun berlalu, seorang guru tua sedang bercerita tentang impian pada murid2nya di sebuah padang rumput yg luas. "Jangan sekali2 kalian membuang impian kalian, berusahalah menggapai impian kalian karena dgn usaha yg keras, besar kemungkinan kalian akan berhasil." Sang guru tua itu adalah guru Monty dahulu kala, dan saat ia sedang bercerita, dia duduk di lahan perternakan seluas 4000hektar milik Monty. Sampai saat ini Monty tetapa menyimpan karangannya yg bernilai F, bahkan membingkainya. Pada akhirnya dia berhasil membuktikan bahwa impiannya bisa menjadi kenyataan.(Dibagian ini gw agak2 lupa, jd kira2 beginilah...)
Yuppp itulah kisah Monty yg gak mau begitu aja menyerah akan impiannya. Meskipun pada awalnya dia mendapat cibiran dan sangsi dari orang lain, tapi semua itu ia jadikan pendorong semangat ia untuk semakin berusaha menggapai impiannya.
Pelajaran ke-2 dalam pencarian jati diri adalah, mencari apa impianmu lalu mulailah berusaha untuk meraihnya. Pasti ada halangan dalam prosesnya tapi dgn diiringi niat, usaha, doa, dan pasrah pada Tuhan (setelah 3 itu tadi yah...) niscaya impian jadi kenyataan. Menurut gw, sebagai manusia kita harus menerima konsekuensi yg akan dihasilkan dari proses menggapai impian itu, pasti banyak sekali yg dikorbankan, bukan hanya materi tapi juga tenaga, pikiran, dll.
Ah kok gw jadi sok bijak begini yah.... yah suwdahlah yah bokk... Manusia itu makhluk sosial yg dilengkapi akal dan pikiran jadi buanglah sampah pada tempatnya...lho lho lho??? maksud gw dgn hubungan sosialnya juga akal dan kepintaran yg dimilikinya manusia pasti bisa meraih impiannya....halah!!!
Cerita Impian Monty
Monty (sebut saja begitu cuz yah itu tadi gw lupa!) adalah seorang anak lelaki kecil dari seorang peternak miskin di suatu daerah di US. Pada suatu hari gurunya memberi tugas mengarang tentang impian mereka. Sesampainya di rumah Monty pun mulai berkutat dgn tugasnya, tapi setelah beberapa lama dia belum juga mendapatkan ide ingin menulis apa. Akhirnya berkonsultasilah dia dengan sang ayah.
"Ayah, aku bingung apa yg harus aku tulis dalam tugas karangan tentang impian ini...", kata Monty pada Ayahnya.
Sang ayah menjawab,"Tulislah apa saja hal2 yg menjadi impianmu selama ini, tulislah apa yg kau inginkan."
Dan Monty pun menuliskan juga impian2nya. Ternyata hasil karangannya tidak hanya jadi selembar kertas saja, tapi jadi 6 lembar. Dia menulis dgn detail impiannya, ia ingin memiliki lahan perternakan seluas 4000hektar, punya beribu2 kuda, sapi, domba, sampai pada hal2 kecil pun tidak ia lewatkan.
Keesokan harinya tugas pun dikumpulkan. Monty menyerahkannya dgn bangga. Beberapa hari kemudian, nilai dari tugas karangan tersebut sudah keluar. Monty menerima tugasnya yg diberi nilai F oleh gurunya, alangkah terkejutnya dia mendapatkan nilai itu. Maka Monty pun bertanya pada sang guru.
"Sir, knp saya mendapatkan nilai F?"
"Monty, sebenarnya karangan kamu bagus, tapi sayang karangan tersebut sangat tidak realistis untuk anak seumuran kamu. Kalau kamu ingin mendapatkan nilai yg lebih baik, ubahlah karanganmu, saya beri waktu sampai besok," ujar sang guru.
Monty pun pulang ke rumah dgn hati sedih. Lalu sang ayah bertanya padanya apa yg terjadi. Monty kemudian menceritakan pada ayahnya.
Sang ayah hanya berkata, "Monty, lakukanlah apa yg menurutmu terbaik untuk dirimu. Semua keputusan ada di tanganmu."
Esok harinya Monty kembali pada gurunya tanpa mengubah karangannya dan berkata," Sir, anda boleh memberi saya nilai F, tapi saya tidak akan merubah karangan impian saya ini. Saya akan menyimpan nilai F ini."
Beberapa tahun pun berlalu, seorang guru tua sedang bercerita tentang impian pada murid2nya di sebuah padang rumput yg luas. "Jangan sekali2 kalian membuang impian kalian, berusahalah menggapai impian kalian karena dgn usaha yg keras, besar kemungkinan kalian akan berhasil." Sang guru tua itu adalah guru Monty dahulu kala, dan saat ia sedang bercerita, dia duduk di lahan perternakan seluas 4000hektar milik Monty. Sampai saat ini Monty tetapa menyimpan karangannya yg bernilai F, bahkan membingkainya. Pada akhirnya dia berhasil membuktikan bahwa impiannya bisa menjadi kenyataan.(Dibagian ini gw agak2 lupa, jd kira2 beginilah...)
Yuppp itulah kisah Monty yg gak mau begitu aja menyerah akan impiannya. Meskipun pada awalnya dia mendapat cibiran dan sangsi dari orang lain, tapi semua itu ia jadikan pendorong semangat ia untuk semakin berusaha menggapai impiannya.
Pelajaran ke-2 dalam pencarian jati diri adalah, mencari apa impianmu lalu mulailah berusaha untuk meraihnya. Pasti ada halangan dalam prosesnya tapi dgn diiringi niat, usaha, doa, dan pasrah pada Tuhan (setelah 3 itu tadi yah...) niscaya impian jadi kenyataan. Menurut gw, sebagai manusia kita harus menerima konsekuensi yg akan dihasilkan dari proses menggapai impian itu, pasti banyak sekali yg dikorbankan, bukan hanya materi tapi juga tenaga, pikiran, dll.
Ah kok gw jadi sok bijak begini yah.... yah suwdahlah yah bokk... Manusia itu makhluk sosial yg dilengkapi akal dan pikiran jadi buanglah sampah pada tempatnya...lho lho lho??? maksud gw dgn hubungan sosialnya juga akal dan kepintaran yg dimilikinya manusia pasti bisa meraih impiannya....halah!!!